PEMBUKAAN DIKLAT BELA NEGARA DI BUKA DIR BINMAS POLRI


Jombang -Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama Sentra Komunikasi Mitra Polri (Senkom Polri) sebagai polmas (pepolisian masyarakat) menyatakan aksi terorisme sebagai musuh bersama. Polri juga meminta seluruh anggota Senkom meningkatkan peran dalam menginformasikan setiap gejala gangguan kamtibmas termasuk terorisme.

Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Bina Masyarakat dan Badan Pemeliharaan Keamanan (Dirbimas Baharkam) Polri Brigjen Pol. Drs. Hengki Kaluara, dan Ketua umum Senkom Polri, HM Sirot SP, SIP di sela-sela kegiatan Diklat Kamtibmas dan Bela Negara Senkom Polri di Bumi Perkemahan Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, Jumat (20/9/2013).

Bahkan Dirbinmas Baharkam Polri secara khusus meminta seluruh anggota Senkom untuk meningkatkan kewaspadaan dan perannya dalam menginformasikan setiap gejala gangguan kamtibmas. Termasuk di dalamnya terorisme yang kini sudah mulai melakukan penyerangan terhadap pertsonel Polri sebagai aparat penegak hukum.

“Saya tahu betul dengan peran Senkom yang telah menggurita di seluruh Indonesia dalam perannya baik kamtibmas dan kebencanaan, bahwa Senkom menjadi polmas pionir yang saya percaya 100 persen, malah kalau ada 200 persen saya percaya 200 persen,  informasi dari Senkom itu akurat, pertahankan dan tingkatkan terus, jangan sampai terprovokasi pihak-pihak tak bertanggung jawab,” lanjutnya.

Dirbimas Baharkam Polri Brigjen Pol. Drs. Hengki Kaluara membuka Diklat
Dia menegaskan bahwa polisi juga manusia biasa. Karena itu dia mengajak seluruh anggota Senkom membantu membesarkan hati para polisi dengan berdiri di belakang kepolisian untuk mendukung penguatan fungsi kepolisian dalam melaksanakan tugasnya.

"Jangan malah membuat Polisi merasa minder dengan ungkapan bahwa jangankan Senkom, polisi saja ditembak," katanya.

Sementara itu HM Sirot mengatakan, saat ini Senkom tengah melakukan proses rekrutmen agar jumlah anggotanya mencapai 60.000 personel. Mereka akan ditempatkan di sekitar 20.000 titik aktifitas Senkom di tengah masyarakat atau dalam rasio 1 berbanding 3.

"Jumlah anggota Senkom tersebut tersebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata HM Sirot. 

Toto Raharjo, Ketua Panitia, menjelaskan jika ke-limaratus peserta Diklat Kamtibmas dan Bela Negara kali ini, berasal dari anggota atau pengurus Senkom wilayah Indonesia timur, dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali – Nustra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Adapun wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat serta Sumatera dilaksanakan terpisah, hal ini untuk efisiensi supaya tidak ada yang merasa terlalu jauh, serta mempertimbangkan kapasitas tempat, karena pengalaman diklat yang sama pada April lalu di Jakarta, peserta mencapai 1500 orang. (WartaKota)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama