Terhitung mulai tanggal 28 april 2014 status gunung merapi dari level normal di tingkatkan menjadi waspada karena dari tanggal 20 sampai tanggal 27 april terjadi peningkatan aktivitas yang cukup signifikan terjadi dentuman suara gemuruh dari puncak radius 5 kilo meter .Adapun suara gemuruh terdengar dari Balerante, Panggang,Tegal Mulyo,Deles Kemalang.
Dan pada tanggal 29 april semua relawan SAR masyarakat di sekitar puncak merapi di kumpulkan di aula BPBD Klaten untuk di beri pengarahan terkait adanya peningkatan status gunung Merapi tersebut langkah langkah apa yang perlu di siapkan untuk menindak lanjuti status tersebut . Di harapkan dengan adanya sosialisasi ini masyarakat terutama di daerah rawan bahaya bisa bersiap siap untuk menghadapi hal terburuk jika terjadi bencana terkait aktifitas merapi dan bagi relawan lebih siap dalam mengadakan penyelamatan dan pengurusan para pengungsi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Klaten, Joko Rukminto, mengungkapkan, saat ini di wilayah Klaten ada tiga selter pengungsian yang sudah disiapkan oleh BPBD. Menurut dia, ke tiga tempat itu di antaranya di Desa Kebondalem Lor Kecamatan Prambanan, Desa Menden, Kecamatan Kebonarum dan selter pengungsian di wilayah Demak Ijo.
BPBD Klaten memperkirakan, tiga selter yang disiapkan cukup layak untuk menampung para pengungsi dari kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi, seperti Desa Balerante, Kemalang dan Desa Sidorejo. “Kapasitas setiap selter tersebut antara 1.000-2.000 jiwa. Kalau masih kurang akan kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan,” jelasnya.
Posting Komentar