Jalur Utara Selatan Siap Dilalui Pemudik




Lintas Selatan dan jalur penghubung Lintas utara-selatan di Provinsi Jawa Tengah bisa dilewati dengan baik saat lebaran tahun ini. Demikian disampaikan Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Taufik Widjoyono saat melakukan pemantauan jalur lebaran di  Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Selasa (8/7).

  “Secara umum kondisi lintas selatan sudah siap dilewati. Kondisi  perkerasan jalannya baik  dengan kecepatan waktu tempuh rata-rata 60 km per jam. Lintas Selatan-Selatan juga kondisinya memenuhi dan bahkan ada yang sangat bagus sehingga bisa digunakan sebagai jalur  alternatif  dari Lintas Selatan Jalur Nasional yang cukup baik “ jelas Taufik

 Pemantauan Jalur Penghubung Lintas Utara-Selatan Jateng serta Lintas Selatan Jateng ini dilakukan dengan menyusuri jalan dari Tegal–Purwokerto–Yogyakarta –Magelang–Ambharawa-Semarang.

Dari hasil pantauan tersebut, kondisi  jalan dari Yogyakarta sampai Magelang relatif baik dengan kapasitas yang mencukupi. Namun, setelah Magelang, kira-kira 15 km menjelang Ambharawa, ada potensi terjadi bottleneck mengingat lebar jalan yang masih 7 meter dan padatnya lalu lintas serta banyaknya truk sehingga kecepatan hanya sekitar 30 km per jam.

 “Kita berharap agar kondisi ini dapat menjadi lebih baik selama arus mudik lebaran karena truk tidak beroperasi dan hanya kendaraan-kendaraan kecil yang lewat. Adapun setelah sampai Ambharawa sudah tertolong dengan adanya Lingkar Ambharawa,” papar Taufik.

 Potensi titik macet lainnya ada pada beberapa titik pasar tumpah di kota-kota yang berada di sepanjang jalur yang ditinjau seperti di Gombong. Namun, Kementerian PU akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk pengaturan pasar tumpah tersebut, dan untuk pengamanan pada saat mudik lebaran akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Kepolisian.

 Menurut Taufik, Kementerian PU juga akan mengusulkan dilakukannya pengaturan khusus yaitu melalui koordinasi antara Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, dan Polri untuk mengatur arus lalu lintas dari Yogyakarta-Magelang menuju Semarang dan dari Semarang menuju Solo yang bertemu di pertigaan Bawen. Dengan pengaturan tersebut diharapkan pada puncak arus mudik dan arus balik kendaraan dapat lewat dengan lancar.

Lebih lanjut, Taufik mengatakan bahwa pengaturan lalu lintas juga akan dilakukan di Flyover Jombor mengingat underpass Jombor belum bisa digunakan. Pengaturan lalu lintas  dengan traffic light dilakukan untuk mengatasi sementara konflik lalu lintas  dari kota Yogyakarta menuju Magelang dan konflik lalu lintas dari barat ke timur.

Titik Longsor

Sementara itu, menurut Taufik, Kementerian PU juga telah menyiapkan pengamanan di titik longsor Ciregol, yang berada di jalur penghubung Lintas Utara-Selatan, berupa rambu pengaman sehingga lalu lintas tidak masuk ke tempat yang berbahaya dan kendaraan berjalan lebih pelan saat melewati  daerah tersebut. Selain itu, Kementerian PU juga telah menyiapkan penanganan permanen  dalam bentuk pelebaran jalur dan penanganan tebing yang longsor.

  “Penanganan ini dilakukan bukan karena menjelang lebaran, tetapi karena hal tersebut merupakan sebuah proses yang dikerjakan terus-menerus,”  tegas Taufik.

 Hal senada disampaikan oleh Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jawa Tengah Sumarjono menambahkan bahwa penanganan titik longsor di Ciregol sudah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2012. Salah satu bentuk penanganan tersebut adalah dengan melakukan pelebaran lajur yang dilakukan mengingat potensi bahaya yang ada sehingga jalan di titik tersebut tetap terdiri dari dua jalur.  Adapun untuk penanganan permanen berupa perkuatan kaki tebing yang longsor diperkirakan dapat diselesaikan pada akhir tahun ini.

“Desain sudah selesai dan kita sudah siap untuk lelang. Mengingat ini hanya single year  akhir tahun ini mudah-mudahan dapat selesai” jelas Sumarjono.

Turut mendampingi pada pemantauan Jalur Lebaran tersebut adalah Sekretaris Ditjen Bina Marga Yusid Toyib, Sekretaris Dewan KORPRI Langgeng Mulyo, Kasubdit Bina Pelaksana Wilayah II B Atyanto Busono, dan Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Tengah Agung Hari Prabowo. (Humas Kemenpu/ES)

Sumber : http://www.setkab.go.id/nusantara-13478-.html

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama