Klaten -- Setelah mencanangkan 40 Sekolah Siaga Bencana di tahun 2015 ini,BPBD Klaten kembali melakukan terobosan dengan program pembelajaran kebencanaan untuk ribuan siswa paud di Klaten.Minggu pagi ini,dijadwalkan 50 siswa paud dari daerah rawan letusan gunung merapi di Kemalang akan memulai pembelajaran kebencanaan bagi siswa paud . Setiap minggunya dalam satu tahun,Puluhan siswa paud akan belajar soal kebencanaan di lapangan dan Kantor BPBD Klaten dengan fasilitas dan peralatan yang menunjang seperti wahana taman bermain,ruang multi media,gardu pandang merapi yang dilengkapi teropong,serta perlengkapan lain.
Menurut kasie kesiapsigaan BPBD Klaten,Nur Cahyo,dalam satu tahun kedepan,sebanyak 52 paud se kabupaten klaten akan diundang ke kantor Bpbd Klaten setiap minggunya.Pihaknya mengaku telah mempersiapkan wahana bermain,dan juga belajar kebencanaan seperti gempa,gunung meletus,banjir,angin,longsor,kekeringan.Menurut Nurcahyo,konsepnya anak anak mengenal bencana dan penanganannya dengan diajak bermain dengan fasilitas yang komplet seperti ruang multi media,gardu pandang merapi,lapangan luas yang dilengkapi wahana bermain yang mendukung.Dan kesemuanya gratis,siswa akan dijemput oleh Tim fasilitator pembelajaran kebencanaan untuk paud yang berisikanan pegawai Bpbd,relawan Klaten dan SAR,Dinas pendidikan,TNI,POLRI,serta elemen lain.
"Program pembelajaran kebencanaan bagi siswa paud ini adalah yang pertama di Indonesia,dan di Asia baru ada di Negeri Jepang",ungkap pria yang pernah mendapat beasiswa pendidikan s2 di Jepang oleh pemkab Klaten ini.
Sementara itu,menurut Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto mengungkapkan banyaknya kejadian di Klaten seperti Gunung meletus,gempa bumi,angin,longsor,banjir,kekeringan,kebakaran,diperlukan langkah langkah yang sistematis .Sehingga harus disikapi secara secara serious dengan langkah langkah kesiapsigaan di semua lini terutama di kalangan pelajar baik tingkat menengah atas,menengah pelajar,maupun tingkat dasar dan anak usia dini.
Pihaknya berharap,ketika pembelajaran kebencanaan dimulai dari tingkat paud,maka kesadaran muncul akan kebencanaan sudah tertanam sejak dini.generasi INI lah nanti yang akan memahami dan mengerti betul soal bencana.Sehingga ketika bencana tersebut terjadi,jumlah korban akan semakin berkurang seiring kesadaran masyrakat yang sudah tinggi.
" Kegiatan pembelajaran kebencanaan usia dini dan sekolah siaga bencana ini sbg implementasi perbup Klaten nmr 6 th 2014 yg mengatur tentang kurikulum kebencanaan untuk anak sekolah dr PAUD,SMP, SLTA di Klaten," tutur Sri Winoto.
Lebih lanjut Sri Winoto mengatakan Maret nanti semua wahana dan fasilitas untuk pembelajaran akan lengkap.Diharapkan kegiatan ini menjadi pioneer untuk pembelajaran kebencanaan di tingkatan PAUD.Pihaknya yakin program ini akan berhasil,seperti pengenalan kebencanaan di tingkat sma yang mendapat respon luar biasa dari masyarakat.Sri Winoto berharap,program akan berhasil dalam jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang tangguh bencana.(BPBD Klaten)
Posting Komentar