Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam BNPB (PPSESDA) Dra. Eni Supartini, M.M mengatakan, BNPB mengajak semua lapisan masyarakat untuk bergerak bersama dalam kesiapsiagaan bencana. “Kami membutuhkan kerja sama semua pihak agar penanganan pascabencana berjalan maksimal,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, FGD itu mengundang mitra strategis BNPB baik institusi atau lembaga nasional maupun internasional seperti UNFPA dan PETRA, Senkom Mitra Polri, Human lnitiative, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan lklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI NU), Palang Merah lndonesia (PMl), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), FAMM Indonesia, Humanitarian Forum Indonesia dan asosiasi industri/profesi.
FGD itu menghadirkan keynote speech Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansah, S.Pd, M.AP, MM. Dalam pemaparannya, ia mengatakan Indonesia terletak pada tiga lempeng tektonik utama yang aktif yaitu Eurasia, Pasifik dan Indo Australia. “Proses tektonik aktif tersebut menyebabkan Indonesia sering terjadi gempa bumi, tsunami, gunung meletus dan lainnya. Menurut The World Risk Index tahun 2019, Indonesia berada pada peringkat 37 dari 180 negara paling rentan bencana,” ujarnya.
Ia menambahkan, Indonesia memiliki wilayah yang luas dengan banyak pulau dan terletak di garis khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan kondisi alam yang memiliki berbagai keunggulan, “Namun di pihak lain posisinya berada dalam wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana,” tambahnya. (QIH)
FGD itu menghadirkan keynote speech Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansah, S.Pd, M.AP, MM. Dalam pemaparannya, ia mengatakan Indonesia terletak pada tiga lempeng tektonik utama yang aktif yaitu Eurasia, Pasifik dan Indo Australia. “Proses tektonik aktif tersebut menyebabkan Indonesia sering terjadi gempa bumi, tsunami, gunung meletus dan lainnya. Menurut The World Risk Index tahun 2019, Indonesia berada pada peringkat 37 dari 180 negara paling rentan bencana,” ujarnya.
Ia menambahkan, Indonesia memiliki wilayah yang luas dengan banyak pulau dan terletak di garis khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan kondisi alam yang memiliki berbagai keunggulan, “Namun di pihak lain posisinya berada dalam wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana,” tambahnya. (QIH)
Posting Komentar